Hai, apa kabarnya kamu disana? Iya kamu yang selalu buat aku susah tidur, makan gak enak, setiap saat kamu mencuri fikiran ku.
Berawal dari pertemuan singkat kita, dan conversation kita yang kurang lancar. Kamu sudah membuat diriku mabuk kepayang.
Baru kali ini aku menemukan gadis seperti kamu, setelah kurang lebih 3 tahun melajang. Ya, kamu telah membuat api cintaku membara kembali. Membuat gelisah disetiap tidurku.
Perkenalan kita memang sangat tidaklah romantis, tapi apa salahnya jika pertemanan kita romantis? Walaupun aku masih menyimpan ketidak sukaan ku terhadap rasa cuek mu, tapi aku terus berusaha untuk mendapatkan keramahan dirimu.
Dan walau ku tau bahwa dirimu setahun lebih tua dariku, tidak ada salahnya kan jika kita kenal lebih dekat dan menjadi sepasang kekasih? Meskipun aku sangatlah takut jikalau dirimu tidak bisa menerima diriku yang tidak ada apa apanya ini. Aku sadar, jika kita jauh berbeda. Aku seakan sedang mendambakan hal yang mustahil. Aku tau bahwa dirimu jauh lebih baik dariku, sedangkan aku? Hanyalah orang pinggiran doang. Dan sekalipun kurangnya support dari orang disekitarku, tidak ada salahnya jika kita mencoba lebih dekat kan?
Aku masih mengingat semua hal hal konyol yang pernah aku lakukan dihadapan mu. Tapi aku berharap kamu tidak mempermasalahkan hal itu.
Aku sangat bersyukur dapat bertemu orang sepertimu. Sekalipun kamu adalah orang yang mebuat ku gila. Dan aku harap kita dapat lebih dekat dari yang sekarang.
Berawal dari kelas mingle mu, kita berkenalan. Aku seketika terpesona olehmu. Dan aku seketika berdoa agar selalu dipertemukan dengan mu. Dan, nampaknya Tuhan mengabulkan doaku.
Dipertemuan berikutnya aku dibully oleh teman temanku dihadapanmu. Aku berharap kamu tidak ilfil dengan saltingnya aku waktu itu. Ya meskipun kulihat dari mimik wajahmu yang mengaggap bahwa hal yang kulakukan waktu itu adalah hal yang aneh, tapi hanya itulah hal yang dapat aku lakukan saat itu. Dan, kau pun langsung pergi pulang meninggalkan aku yang salting pada saat itu.
Selanjutnya, kita dipertemukan pada saat aku akustikan didepan kelasmu. Aku berharap saat itu dirimu sudah dapat menikmati kedekatan kita. Dan benar saja, kamu langsung me-request lagu kesukaan mu. Meskipun kita dipertemukan hanya sebatas satu lagu kesukaan mu saja.
Dan, hal yang paling tak terduga datang pada pertemuan kita selanjutnya. Kamu mengizinkan aku untuk mengatarkan mu pulang kerumah. Meskipun saat itu aku dalam keadaab basah kuyup karna habis diceburin di kolam. Dari situ, aku merasakan kembali apa itu namanya cinta.
Keesokan harinya, hal yang kuanggap paling romantis pun terjadi. Kamu mau aku jemput ke tempat dimana kita pertama bertemu meskipun cuacanya sedang hujan, demi melihat kompetisi yang aku ikuti. Dan kamu mau aku anter pulang kerumah dengan cuaca yang lebih parah dari cuaca kita pergi tadi. Hujan yang deras disertai petir yang menakutkan. Tapi aku berhasil meyakinkan membuat mu mengizinkan aku mengatarkan mu pulang kerumah. Karna sebagai laki laki, aku harus tanggung jawab terhadap orang tuamu. Dan keesokan harinya, kita berdua sakit akibat hal nekat yang kita lakukan.
Namun, hal yang membuatku patah hati muncul setelah aku berhasil stalking sosial mediamu di pagi tadi. Bahwa kurang lebih 2 minggu yang lalu kamu telah dimiliki oleh orang lain. Aku tau pasti dia jauh lebih baik dariku sehingga kamu mau menerimanya, ataukah aku yang terlambat menyatakan perasaanku ini terhadapmu. Aku tidak tau apa yang harus aku lakukan selain hanya memendam sakit hati. Apakah arti kedekatan kita selama ini jika kamu sudah ada yang memiliki? Aku yakin jika kamu mempunyai alasan lain. Bukannya ingin mempermainkan perasaan ku saja.
Setelah aku mengetahui hal itu, aku tidak tau apa yang harus aku lakukan. Apakah aku harus mundur disaat aku sudah benar benar dipuncak mencintai kamu? Tolong kasih aku kejelasan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar